Minggu, 24 April 2011

Tuhan, kembalikan ia padaku

Tuhan sebenarnya yg lebih mengerti akan kesulitan2 yg dihadapi para umatnya, karena ialah yg memberikan kesulitan itu. Tuhan yg mempertemukan cinta, Tuhan yg memisahkan cinta, dan Tuhan pula yg memberikan harta, kebahagiaan, maupun kepahitan hidup. Jadi, berserahlah pada Tuhan, tumpahkanlah semuanya pada Tuhan.

Tuhan memberikan kita cobaan yg begitu besar bukan karena ia membenci kita, melainkan Tuhan ingin kita menjadi seorang yg kuat dan tegar. Inilah yg sedang kualami saat ini. Aku terus mencoba untuk tegar, meski sebenarnya hati tak kuat menahan, tapi aku yakin Tuhan akan selalu menolongku dan membimbingku dalam menegakkan hatiku kembali.

Tuhan telah mempertemukan kamu dan aku. Tuhan telah menciptakan rasa cinta dalam hatiku untukmu, dan Tuhan pula yg menumbuhkan rasa kecewa, cemburu, sedih pada diriku saat itu, sehingga aku telah membuat ia pergi dariku. Aku tak tau apa yg sedang Tuhan rencanakan. Aku hanya bisa memohon agar semuanya baik2 saja.

Hari ini aku dapat memaknai suatu kehidupan, bahwa Tuhanlah yg mengendalikan semua yg terjadi pada hidup kita. Saat ini aku mengerti arti dari 'kehilangan', dan itu karena Tuhan. Rindu itu juga Tuhan yg beri, hasrat ingin bertemu, takut ia tak kembali, semua Tuhan yg beri. Tp mengapa Tuhan memberikan rasa rindu itu begitu hebatnya? Rasanya ingin sekali bertemu dengannya, memelukknya, dan berkata "pliissss, jangan pernah pergi dariku".

Ketika air mata tak tertahan lagi untuk segera membanjiri hatiku disaat bayangan wajahmu terus menari2 indah dalam memeory otakku, saat itulah aku mengerti betapa rindunya aku padamu. Kemanapun tubuhku kubawa, Tuhan selalu menghadirkan bayanganmu dalam relunghati.

Sekali lagi kukatakan, aku rindu padanya!!

Sedang apa dia?? Bagaimana kabarnya?? Apakah ia sehat dan baik2 saja?? Betapa bodohnya aku! Kenapa aku bisa mengiriminya SMS dengan kata2 seperti itu? Aku cemburu! Sekarang dia pergi. Dia tidak menghubungiku lagi. Dan ini salahku. Harusnya kupertahankan hubungan pertemanan ini. Aku bodoh, sangat bodoh!

Tuhan, sekarang apa rencanamu selanjutnya? Aku ingin ia kembali. Tapi jika engkau tidak menghendakinya, aku berusaha untuk ikhlas. Sampai kapan rasa rindu itu kau berikan? Sampai kapan bayangan tentang dirinya terus bersemayam dihati dan pikiran? Dan rasa cinta yg telah engkau berikan itu apa hanya untuk sesaat ataukah untuk selamanya??

Tuhan harus kuakui aku mencintainya. hatiku tersenyum saat pertaka kali bertemu dengannya. Hatiku terbuka lebar saat berada di dekatnya yg seolah2 mempersilahkan hatinya masuk ke dalam hatiku. Jika rasa yg telah kau berikan ini untuk selamanya, aku mohon, kembalikan ia padaku..