Rabu, 09 Maret 2011

Cinta yg bersemi di Kota Tua

Kota Tua, dii sana di bekas pembantaian masal terdapat satu meja sembahyang. Ada delapan Teko Teh di bekas rumah tua milik saudagar Cina. Di Kota Tua lah pertama kali kami bertemu. Pada hari Rabu sore pukul 16.00 WIB, kami bertemu seusai ia bekerja. Aku menunggunya di depan museum Fatahilah, tak lama kemudian ia datang. Kami berbincang2 banyak hal, tentang aikido, bahasa perancis, dan lain2..

Harus kuakui saat berada di dekatnya aku merasa sangat nyaman, aku merasa senang, gugup bercampur malu. Aku seperti orang bodoh yg membiarkan diriku berlarut dalam perasaan yg tak menentu. Cara ia bicara, tatapan matanya, aku selalu memperhatikannya. Dan aku menyukainya. Sungguh aku sangat menyukainya.

Akupun tak mengerti ketika rasa itu datang menghampiri diriku yg sudah lama tak merasakan cinta. rasa itu mengoyak2kan jantungku, merobek2 hatiku, aku sudah lama tak merasakan hal ini. Bahkan mungkin rasa ini yg baru pertama kalinya aku rasakan kepada seseorang yg baru aku kenal dan baru pertama kali bertemu.

Aneh memang, saat pertemuan itu berakhir, setelah beberapa hari kemudian aku merasa rindu padanya. Ingin hatiku bertemu dengannya lagi. Rindu, sangat rindu. Tapi sangat sulit untuk bertemu lg, sebab ia selalu sibuk. Aku tak bisa memendam rasa rindu itu terlalu lama, aku takut, takut kalau aku tidak bisa bertemu dengannya lagi. Takut kalau pertemuan di Kota Tua itu adalah menjadi pertemuan pertama dan terakhir kita.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengutarakan perasaanku padanya, sebab kami tak pernah ada kesempatan untuk bertemu, aku tak bisa menyimpan perasaan ini terlalu lama. Lalu aku meneleponnya, tapi bibir ini tak mampu bicara, terasa kaku dan membisu, tak sanggup akan jawaban yg ia berikan, akhirnya kuberanikan diri untuk mengatakannya lewat sms.

Dan airmata itu terjatuh, aku sedih dan menangis setelah membaca balasan sms darinya yg menyatakan bahwa ia ingin kita menjadi kakak adik. Aku tak tau mengapa aku sedih dan menangis?? Kenapa perasaanku seperti itu padanya?? Aku tak mampu menjelaskan saat ia bertanya tentang perasaanku. Aku sendiripun tak tau mengapa aku memiliki perasaan kepada orang yg baru aku kenal.

Sungguh sebuah perasaan yg aneh... Biarlah perasaan ini aku kenang sebagai perasaan yg bersemi di Kota Tua.. ^^